”Misalnya dulu penilaian cuma tinggi badan dan berat badan saja tapi, sekarang ditambah contoh kualitas makanannya sehari-hari apa dan ini yang membuat jumlah stunting di Indonesia naik namun, di Tangsel naiknya tidak tinggi,” tambahnya.
Hal tersebut menurut Pilar akan menjadi upaya pemkot supaya lebih dalam atau detail yang akan dipenuhi kedepan. ”Sunting ini ka sebetulnya dari ibu hamil, mulai dari ibu hamil, melahirkan difasilitas kesehatan, lingkungan rumah (kita ada program bedah rumah), ada juga MBG, program pos gizi di hampir kelurahan, puskesmas jadi rujukan anak yg sakit,” jelasnya.
”Mari sama-sama mengawasi jangan ada yang ragu kalau ada anak yang sakit atau kekurangan gizi laporkan kekami dan itu tugas kami untuk menangani kasus ini. Target kita angka stunting bisa turun jadi 5 atau 6 persen dari 9,2,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu lama, sehingga masalah ini dapat dicegah jika intervensi dilakukan sejak dini dan menyeluruh.