Ang­ka Stunting Tangsel Naik Lagi, Disebabkan Standar Penilaian Naik

Angka Stunting
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan didampingi Ketua Pokja Bunda PAUD Truetami Ajeng, Kadindik Deden Deni foto bersama perwakilan PAUD di Serpong, Kota Tangsel, (24/6/2025). (Credit: Miladi Ahmad/Banten Ekspres)

”Misalnya dulu penilaian cuma tinggi badan dan berat badan saja tapi, sekarang di­tambah contoh kualitas maka­nannya sehari-hari apa dan ini yang membuat jumlah stunting di Indonesia naik namun, di Tangsel naiknya tidak tinggi,” tambahnya.

Hal tersebut menurut Pilar akan menjadi upaya pemkot supaya lebih dalam atau detail yang akan dipenuhi kedepan. ”Sunting ini ka sebetulnya dari ibu hamil, mulai dari ibu hamil, melahirkan difasilitas kesehatan, lingkungan rumah (kita ada program bedah ru­mah), ada juga MBG, program pos gizi di hampir kelurahan, puskesmas jadi rujukan anak yg sakit,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

”Mari sama-sama mengawasi ja­ngan ada yang ragu kalau ada anak yang sakit atau keku­rangan gizi laporkan kekami dan itu tugas kami untuk me­nangani kasus ini. Target kita angka stunting bisa turun jadi 5 atau 6 persen dari 9,2,” tu­tupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menga­takan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu lama, se­hingga masalah ini dapat dicegah jika intervensi dilaku­kan sejak dini dan menyeluruh.

Pos terkait