Mujiono menambahkan, kasus perundungan biasanya terjadi antara siswa senior dan junior. Untuk itu harus dilakukan pengawasan ketat agar antara senior dan junior tidak melakukan aksi perundungan. Mujiono juga meminta guru harus bisa terus mengimbau kepada siswa senior agar tidak semena-mena kepada siswa baru.
”Kita sebagai guru juga harus bisa bijak dan tidak melakukan penekanan kepada siswa. Ini karena hal itu bisa mengganggu pesikologis siswa. Perundungan jangan dianggap enteng karena bisa terjadi trauma bagi siswa yang menjadi korban, dan pelaku perundungan akan terus melakukan aksinya,”paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini tidak pernah ada kasus perundungan kepada siswa di sekolahnya. Kendati demikan, mencegah lebih baik dibandingkan harus terjadi. Jadi, pihak sekolah juga harus lebih peka dengan lingkungan para siswa agar tidak terjadi apa-apa.
”Kita ingin semua kegiatan sekolah berjalan dengan baik, dan tidak ada masalah apapun. Untuk menjaga itu, kita harus bekerjasama dan terus saling menjaga agar tidak ada kasus perundungan atau hal lainnya yang kita tidak inginkan,” tutupnya. (ran)