“Pelaku usaha boleh punya bakat, motivasi dan modal tapi, kalau tidak dibarengi dengan proses yang benar-benar bermutu, hasilnya tidak akan maksimal,” tambahnya.
”Bahkan kalau semua itu sudah dimiliki, tetapi, tidak ada akses, tidak ada jalan yang dibuka, maka tidak akan berkembang,” jelasnya.
Helmy menuturkan, pihaknya saat ini menekankan pada dua fokus utama dalam pengembangan UMKM, yakni memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan akses pasar yang berkelanjutan.
“Kami ingin mendorong UMKM naik kelas, dari yang baru memulai usaha, hingga bisa mengakses KUR, masuk ekosistem digital, bahkan ekspor,” tuturnya.
Menuturnya, berdasarkan masukan dari Wali Kota, Tangsel terkenal akan kota jasa, perdangan dan ekonomi kreatif. Selama ini pembinaan dari dinas sudah jalan tapi, yang belum adalah bagaimana UMKM tersebut dicoba dinaikan kelaskan.
”Untuk menaikan itu paling tidak ada 2 kebutuhan mendasar. Pertama pelatihan literasi keuangan, bimbingan produk,” ungkapnya.