Antisipasi Lonjakan TBC, Dinkes Gencar Skrining

Skrining
Kepala Dinas Kesehatan Ko­ta Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar. (Credit: Tri Budi Sulaksono/Banten Ekspres)

Antisipasinya, masyarakat harus tahu gejala TBC, lalu dengan kesadarannya meme­riksakan diri dan kalau ada anggota keluarga yang terkena harus harus mau diperiksa orang yang kontak erat 8-10 orang.

”Karena pada saat kontak erat orang itu akan diberikan terapi pencegahan TBC supaya tidak tertular. Sehingga rantai penularan TBC bisa terhenti dan butuh dukungan keluarga. Karena yang kena TBC harus minum obat teratur dalam jangka panjang 6 bulan,” tam­bahnya.

Bacaan Lainnya

”Dalam waktu 6 bulan ada yang bisa sembuh dan ada yang membutuhkan waktu lebih karena, TBC ada yang sensitif obat resisten,” jelasnya.

Wanita berkerudung tersebut mengaku, untuk mencegah dan menemukan terjadinya TBC telah digencarkan prog­ram atau kampanye Temukan Tuber­ku­losis, Obat Sampai Sembuh (TOSS) TBC di Indo­nesia.

”Kampanye ini menjadi salah satu pendekatan untuk mene­mukan, mendiagnosis, me­ngo­bati dan menyembuhkan pasien TBC, serta menghen­tikan penularan TBC di ma­syarakat,” terangnya.

Pos terkait