Mereka meminta agar rencana pembongkaran ditunda hingga batas waktu tertentu yang jelas. Selain itu, warga juga mendesak agar pemkot lebih berpihak dan memperlakukan mereka secara manusiawi dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Coba jangan digusur, harapannya kita nanti kita bisa sewa. Karena kalau secara sewa kita menyewa, bayar per meter sekian, berapa kebijakan pemerintah ataupun secara apresial kemungkinan kita suatu saat bisa memiliki tanah tersebut, dan kita bisa sejahtera nyaman gitu,” ujar Nanang usai audiensi dengan DPRD Kota Serang, Rabu (21/5).
Para warga menolak rencana pemkot untuk memindahkan mereka ke rusunawa, karena dinilai tidak layak untuk ditempati. Mereka menilai kondisi rusunawa tidak sesuai dengan kebutuhan keluarga, baik dari sisi ruang, lingkungan, maupun akses terhadap mata pencaharian.
“Rusun itu nanti kita di atas. Kita khawatir karena banyak lansia, banyak anak-anak, terus enggak ada sarana buat main,” ucapnya.