“Kita tahu, karena banyak anak muda yang kerap tidak bawa uang cash, jadi ini memudahkan para pedagang untuk meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Pihaknya mendorong penggunaan QRIS salah satunya untuk mempermudah akses ke layanan keuangan. Melalui QRIS, pencatatan transaksi yang mulanya dilakukan secara manual, dapat bertransformasi menjadi pembukuan yang rapi dan terstruktur.
“Sehingga nantinya akan lebih mudah apabila ingin mengajukan pinjaman modal ke bank maupun lembaga keuangan lainnya karena pembukuan yang dimiliki sudah lebih transparan dan terpercaya, seperti jargon QRIS yaitu ‘CEMUMUAH’ atau cepat, mudahmurah, aman dan handal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua APMISO DPW Banten Agus Tugiman mengatakan, saat ini baru sekitar 10 persen para pedagang bakso dan mie di Banten yang menerapkan layanan transaksi QRIS.
“Kami harap dengan kerja sama ini bisa meningkatkan transaksi penjualan dan penggunaan QRIS bagi para pedagang bakso dan mie hingga 80 persen,” tuturnya.