Jefri menambahkan, saat menuju tempat kejadian sempat melihat pelaku berjalan santai menjauhi tempat kejadian dengan berjalan kaki. “Pelaku ini terlihat jalan santai, pergi sambil bawa celurit dan dia bilang ‘mampus lo,” tambahnya.
Menurutnya, informasi yang diperolehnya pelaku sejak dari dulu kerap membawa celurit saat bepergian. “Bawa celurit itu untuk dendam ke korban saja. Ini masalah dendam lama karena soal warisan, masalah ini sudah terjadi sekitar 5 tahunan,” ungkapnya.
“Korban posisinya terlentang dan mengalami luka bagian pundak atau punggung. Korban ini anak kedua, sedangkan pelaku anak paling kecil dari 5 bersaudara,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua RT 9/RW 4 Arifin mengatakan, korban merupakan warganya yang juga tinggal di Kelurahan Kedauang. “Saat kejadian saya sedang tidur dan dibangunkan istri, katanya ada pembunuhan,” ujarnya.
Menurut Arifin sebelum kejadian korban dan pelaku kandang-kadang cekcok. Saat berantem besar pihaknya sudah 3 kali melerai. “Ributnya mereka karena dipicu masalah warisan,” ungkap Arifin.