“Nah, yang punyanya datang ke sini. Lalu, orangnya datang ke rumah (saya). Kemudian, saya kasih solusi. Saya tanya boleh tidak ditanami. Kebetulan boleh,” tuturnya, Minggu (13/4).
Ia bersyukur yang tadinya lahan kosong menjadi tempat pembuangan sampah, akhirnya sudah 3 kali panen ditanami jagung manis, kacang tanah dan singkong.
Pertama, dirinya menanam jagung manis. Sepekan berikutnya, menanam kacang tanah. Sepekan berikutnya lagi, menanam singkong.
“Kenapa jagung duluan? Supaya jagung bisa panen duluan. Ini karena jangung kan 2 bulan 20 hari sudah bisa dipanen,” jelasnya.
Menurut Siswadi hasil panen bisa bagus disebabkan karena olah tanah yang bagus dan menggunakan pupuk kandang. Lalu kebetulan dirinya sebagai ketua RW, maka hasil panen lebih sering dibagikan kepada warganya.
“Kalau untuk dijual, jarang,” ucapnya.
Menurut Siswadi, ia sangat senang mengubah lahan yang tadinya kumuh menjadi lahan perkebunan tumpang sari. “Mudah-mudahan, RW yang lain dapat memanfaatkan lahan seperti ini,” ujarnya.