Dia menjelaskan, soal penanganan maupun antisipasi potensi bencana banjir yang disebabkan dari aliran sungai, Pemkab Tangerang sejauh ini telah berkolaborasi dengan TNI melalui karya bakti melakukan kegiatan normalisasi tersebut.
”Yang memang jadi kewenangan kementerian PU tidak bisa dilaksanakan, biasanya kita berkarya bakti dengan TNI tetapi tidak menimbulkan aset baru hanya melakukan pengerukan saja,” ujar dia.
Diketahui, sejak Senin (3/3) lalu sejumlah wilayah Jabodetabek yang melingkupi daerah Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bogor dilanda bencana banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengakibatkan aliran sungai di wilayah itu meluap.
Di wilayah Banten sendiri, terdapat dua kota dan satu kabupaten di Tangerang Raya. Dimana di Kabupaten Tangerang terdapat 3.000 lebih kepala keluarga (KK) menjadi korban bencana alam tersebut.
Kendati demikian, saat ini pemerintah tengah terus berupaya memberikan penanganan terhadap para korban dengan memberikan bantuan melalui posko-posko darurat. (sep)