“Dari pangkalan kita beli Rp18 ribu sudah diantar, kita jualnya Rp20 ribu, cuma ambil untung Rp2 ribu, tapi kan bikin rakyat tenang,” tandasnya.
Berbeda yang dialami Ubay, pemilik warung Madura di Jalan TMP Taruna, Sukaasih, Kecamatan Tangerang. Meski sudah memesan gas melon ke pangkalan langganannya belum juga dikirim.
“Kalau di sini belum ada pengiriman sejak seminggu yang lalu sampai sekarang, padahal sudah dibolehkan lagi kita jual,” kata Ubay.
Menurut Ubay, meski kembali dibolehkan berjualan gas bersubsidi, namun kebijakan baru yang menjadikan pengecer sebagai sub pangkalan malah merepotkan. Apalagi bagi pengecer yang tidak paham teknologi, tentunya tidak mudah untuk mendaftarkan menjadi sub pangkalan.
“Karena sekarang ini kan, kalau mau jualan gas 3 kilogram harus daftar jadi sub pangkalan. Wah menurut saya sih merepotkan, udah seperti yang sebelumnya biar kita bisa jualan lagi, toh ngambil untungnya juga gak gede,” tandasnya.