Namun, pada pukul 13.30 WIB ia menghembuskan nafas terakhirnya. Menurut kerabat korban bernama Dedi, korban diduga kelelahan saat mencari dan mengantre membeli gas LPG 3 kg. Pasalnya, sebelum ikut mengantre korban seperti biasa bangun subuh, kemudian memasak nasi uduk untuk dijajakan kembali.
“Setelah berjualan korban harus mencari tabung gas LPG 3 kg yang sekarang sulit didapatkan. Korban ikut antre dengan warga lainnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (3/1).
Dedi menambahkan, setelah beberapa jam mengantre korban mendapat gas LPG 3 kg dan sempat istirahat lantaran kelelahan.
“Korban kecapean, istirahat duduk sebentar sebelum pulang jalan kaki,” tambahnya. Di tengah perjalanan pulang, Yonih sempoyongan dan tak lama jatuh dan pingsan.
Warga yang melihat kejadian tersebut lalu menolong dan membawanya pulang. Lalu oleh keluarga, Yonih dibawa ke rumah sakit terdekat dan ia meninggal dunia tak lama setelah mendapat perawatan.