TANGERANG—Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifah Choiri Fauzi menyebutkan, tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan sejak 2016 hingga 2024 terus mengalami kenaikan. Di antara penyebabnya pengaruh media sosial (medsos).
Selain itu, Arifah juga menyebut, kekerasan terhadap anak dan perempuan selain pengaruh media sosial (medsos) juga disebabkan faktor ekonomi, perundungan, kekerasan seksual, perceraian orang tua, faktor lingkungan dan lainnya. Hal ini, berdasarkan data penelitian pengalaman hidup anak, remaja dan perempuan tersebut telah dilakukan oleh Kemen PPPA sejak tahun 2016.
“Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi sejak 2016, dan secara kuantitatif dan kualitatif di tahun 2024. Dan tadi sudah kita dengarkan bersama apa saja penyebabnya dan ini harus menjadi perhatian dan tugas kita semua agar kekerasan terhadap perempuan dan anak ini tidak terjadi lagi,” kata Arifah saat melakukan kunjungannya ke TK dan SD Kartini, Kampung Pendora, Kecamatan Batuceper, Senin (16/12).