TANGERANG – Era serba digital saat ini memungkinkan segala aktivitas dilakukan dengan cara online atau daring. Termasuk pelatihan untuk meningkatkan keterampilan menyusun laporan perpajakan, bisa dilakukan secara daring.
Meningkatkan keterampilan dalam menyusun laporan pajak biasanya dilakukan mereka yang sudah bekerja dan hendak meningkatkan karir dalam pekerjaannya. Dunia kerja pun kini banyak membutuhkan karyawan yang ahli dalam menyusun laporan perpajakan.
Pemerhati Perpajakan di Tangerang, Purbo Gunarto SE, MM, CTA, mengakui transformasi perkembangan zaman ke era digital memungkinkan pelatihan keterampilan bidang perpajakan dilakukan secara online.
Dari kemungkinan itulah Pemerhati Pajak yang berkantor di kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang itu, membuka program baru bernama Karir Pajak.
Karir pajak, kata dia, membidik para peminatnya dari seluruh daerah di tanah air untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun laporan perpajakan di tempatnya bekerja.
Pelatihan meningkatkan profesionalisme bidang perpajakan dalam program Karir Pajak, baik brevet A, B dan C, menurut Purbo, dilakukan secara online dan hanya dalam waktu 2 bulan.
Lebih lanjut Purbo Gunarto mengatakan, dalam prakteknya pelatihan kerja dalam program Karir Pajak dilakukan seperti pembelajaran pada umumnya, peserta dan pengajar saling tatap muka dan berinteraksi.
“Bedanya tatap muka dilakukan secara online,” kata Purbo di kantornya, Kamis (31/10/2024).
Meski dilakukan secara daring, menurut Purbo, namun tidak mengurangi kualitas teknis pembelajaran. Peserta dan pengajar tetap bisa saling berinteraksi dalam memahami materi perpajakan.
“Peserta pelatihan juga bisa langsung melakukan praktek penyusunan laporan pajak secara online dengan arahan dari pengajar,” imbuh Purbo.
Purbo juga menyebut para pengajar dalam program Karir Pajak berasal dari orang-orang berkompeten dalam bidang pajak. “Kami datangkan langsung dari kantor pajak,” katanya.
Lebih lanjut Purbo menjelaskan, selama berlangsungnya proses belajar mengajar secara daring, peserta pelatihan juga bisa saling berdisuksi, baik dengan pengajar maupun dengan sesama peserta pelatihan.
“Jadi dalam prakteknya sama seperti proses pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara offline,” jelas Purbo.
Purbo mengungkapkan, dibukanya program Karir Pajak karena merasa prihatin dengan banyaknya lembaga pelatihan kerja, khususnya bidang perpajakan online ilegal yang legalitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kalau kami jelas, legaslitasnya dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Ketenagakerjaan,” katanya seraya menegaskan peserta pelatihan kerja di Karir Pajak terdaftar dalam Dapodik Kemendikbud RI.
Peserta pelatihan program Karir Pajak, lanjut Purbo, berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Mereka didominasi keryawan yang mengelola pajak atau yang hendak meningkatkan karir di perusahaannya.
Sejak mulai dibuka tiga bulan lalu, peserta pelatihan program Karir Pajak sudah mencapai puluhan orang. Mereka umumnya karyawan dari sejumlah perusahaan di seluruh Indonesia.
“Selain Pulau Jawa, ada dari Batam, Sulawesi, Kalimantan, Papua. Mereka ikut pelatihan secara online untuk meningkatkan karir di perusahaannya,” ujar Purbo.
Purbo menjelaskan, pelatihan pajak secara online di Karir Pajak dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan durasi pembelajaran selama sekitar 2 jam.
“Peserta yang telah mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikat yang legalitasnya diakui banyak perusahaan,” jelas Purbo seraya menyebut Karir Pajak merupakan bagian dari program pelatihan kerja secara online di Guna Arga.(*)