Kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter siswa melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan guru untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
”Jadi para guru perwakilan di kenalkan yang nantinya bisa diterapkan, bagiamana cara menyelaraskan tujuan mengajar dan juga memberikan beberapa program dalam mengajar,” ujarnya kepada Banten Ekspres, Kamis (17/10).
Shinta menambahkan, peserta diberikan berbagai materi penting yang akan menjadi bekal dalam mengimplementasikan kurikulum ini di sekolah masing-masing. Salah satu topik utama yang dibahas adalah P5, yang menjadi inti dari Kurikulum Merdeka.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kegiatan sehari-hari siswa, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat sebagai pelajar Indonesia.