“Dari hasil diskusi ini diharapkan para guru dapat mendesiminasikan kepada peserta didiknya di masing-masing sekolah,” ujarnya.
Ubaidillah mengaku senang karena para guru sejarah dan komunitas sejarah yang terlibat dalam diskusi tampak menikmati jalannya diskusi. Beberapa peserta melontarkan gagasan dan pertanyaan terkait tema diskusi dan harapannya agar kegiatan serupa terus dilaksanakan. Bahkan, para guru juga menginginkan adanya toponimi nama jalan di Kabupaten Lebak.
“Kegiatan diskusi terpumpun ini didanai oleh dana alokasi khusus museum dari Kemendikbudristek tahun 2024, mudah-mudahan kedepan kegiatan ini bisa lebih baik lagi dan bisa membawa manfaat,” ucapnya. (fad)