Menurutnya, untuk di tingkat SD mulok belum berjalan karena kesiapan belum siap, mulai dari buku, pengajar dan lainnya. “Muatn lokal ini harus sejalan dengan kurikulum merdeka belajar. Yang ekskul rata-rata sudah ada baik tingkat SD dan SMP,” jelasnya.
“PR-nya bukan hanya buku tapi, sarana prasarana, guru pengajar dan lainnya. Ini yang menjadi tantangan kita,” ungkapnya.
Diketahui, Kota Tangsel saat ini memiliki SDN berjumlah 157 dan swasta 184 sekolah. Dlsesangkan SMPN ada 24 dan SMP swasta berjumlah 189 sekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, banyak hal yang menjadi tujuan silat jadi mulok, selain melastarikan budaya bangsa tapi, juga seni olahdiri selain untuk bela diri.
“Ada pesan moral sebelum dan setelah latihan silat. Disitu ada pengendalian diri pasalnya, anak-anak saat ini tantangannya luar biasa, sehingga dengan belajar silat maka emosinya bisa terkontrol,” katanya. (bud)











