Anisa mengatakan, beberapa bulan lalu para warga telah menyampaikan keluhannya kepada pihak perusahaan, untuk mengatasi masalah yang dikeluhkan warga sekitar.
Namun, pihak perusahaan menyampaikan bahwa telah menunggu alat dari Cina maksimal selama tiga bulan, tetapi warga tidak bisa menunggu terlalu lama. “Kami sudah menyampaikan apa yang menjadi keluhan warga, pihak perusahaan meminta kami untuk menunggu, namun tentu saja kami tidak bisa menunggu terlalu lama. Sehingga, kami berharap kalau perusahaan tidak bisa mengatasi permasalah itu mendingan tutup saja,” ujarnya.
Dikatakan Anis, banyak anak yang mengalami gatal-gatal dan batuk imbas dari polusi yang dikeluarkan dari PT Platinum tersebut.
BACA JUGA: Keuntungan Capai Rp29 Miliar, Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Dibongkar
Sedangkan, wilayah yang tercemar ada sebanyak 4 RT, dan dikhawatirkan dampaknya akan lebih meluas apabila tidak segera ditangani.