Dikatakan Ati, setelah menemukan kasus, pihaknya akan langsung menangani para penderita TBC melalui pengobatan yang dilakukan secara berkala tergantung pada seberapa parah kasus yang ditemukan.
Jika masuk kategori satu, maka pihaknya akan obati selama enam bulan tidak terputus. Kemudian untuk kategori dua, diobati selama delapan bulan, kategori tiga diobati selama 12 bulan, dan untuk yang sudah resisten bisa lebih dari satu tahun.
Selain diberikan pengobatan kepada penderita TBC, Pemprov juga memberikan edukasi kepada anggota keluarga yang bersangkutan agar tidak terlalu aktif berinteraksi dengan penderita TBC serta menjaga imunitas dengan baik. “TBC itu angka kematiannya tinggi, dan daya tularnya juga cukup tinggi. Makanya Ketika ditemukan kasus langsung diperiksa dan diobati,” jelasnya.
Bila tidak diobati secara rutin, kata Ati maka proses penyembuhan akan semakin lama karena kumannya yang semakin kebal, dan penyebarannya semakin luas.