Hal itu lantaran pada bulan Ramadan dan Idul Fitri para pedagang pakaian tengah ramai pembeli. “Kita juga minta setelah Lebaran Idul Fitri nanti. Karena kan ibaratnya kita lagi panen-panennya di momen itu,” imbuhnya.
Dia menegaskan, para pedagang sama sekali tidak menolak revitalisasi bangunan Pasar Anyar. Sebab, kondisi bangunan Pasar Anyar saat ini memang sudah tidak layak. Oleh karenanya, para pedagang sangat setuju di lakukannya revitalisasi bangunan Pasar Anyar tersebut.
Namun, yang harus dipertimbangkan para pedagang masih memiliki hak guna pakai hingga 2026. Para pedagang hanya meminta Pemkot Tangerang memberikan kios yang layak diatas lahan Pasar Mambo dan Pasar Anyar Selatan dan dapat menjamin keamanannya.
“Kios Pasar Mambo itu kecil dan tak dilengkapi penutup, ,palagi Pasar Anyar Selatan yang diperuntukan pedagang basah hanya didirikan tenda, gimana kemanan barang kita,” tegas Nida sapaan akrabnya.
Dia meminta kebijakan pemerintah dalam melakukan relokasi para pedagang Pasar Anyar jangan sampai ditempatkan di tempat sepi pengunjung.
“Kita minta jangan dizolimi. Kita cuma minta tempat relokasi yang layak bukan asal-asalan gitu,” tandasnya.
“Kita sama-sama pejuang pencari nafkah. Manusiakanlah manusia. Kata Allah mudahkanlah urusan umatku maka Allah akan memudahkan urusannya. Maka saya minta pihak terkait kedepankan asas keadilan dan asas kemanusiaan,” sambungnya.