“TBC ini sangat menular, ketika dalam satu rumah ada satu orang yang terkena TBC, biasanya langsung menular ke lainnya, meskipun tidak menimbulkan gejala apapun. Karena, memang TBC ini susah ditebak, dia keliatannya baik-baik saja, tapi ternyata dalamnya kena TBC,” katanya.
Dikatakan Istianah, adanya pelatihan kader ini untuk mencari penderita TBC supaya langsung diberikan pengobatan. Sedangkan, bagi orang yang sehat namun kontak erat dengan penderita TBC, maka diberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) selama tiga bulan.
“TPT ini kurang tersosialisasikan kepada masyarakat, padahal ini sangat penting supaya tidak timbul penderita TBC baru hasil dari penularan. Oleh karena itu, kita akan fokuskan untuk mencari dan mengobati si kontak erat dengan penderita TBC menggunakan TPT,” ujarnya.
Kata Istianah, jumlah kasus penemuan TBC di Kabupaten Serang tahun lalu mencapai 5217 atau baru 92 persen, dari yang ditargetkan sebanyak 5669 penderita TBC.