TANGERANG — Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SMPN 4 Pakuhaji sampai saat ini masih menumpang di SDN 3 Kohod. Ini karena SMPN 4 Pakuhaji belum mempunyai gedung sendiri dan masih menunggu Pemerintah Kabupaten Tangerang membangun gedung untuk sekolah tersebut.
Sebenarnya, lahan SMPN 4 Pakuhaji sudah ada dan tinggal di bangun saja. Akan tetapi, lahan tersebut masuk dalam plotingan PIK 2 untuk pengembangan. Alhasil, siswa SMPN 4 Pakuhaji masih mengandalkan SDN 3 Kohod untuk KBM.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pakuhaji Uci Sanusi mengatakan, siswa SMPN 4 Pakuhaji sudah ada 3 kelas dan setiap kelasnya terdapat 4 rombel. Artinya, jumlah keseluruhan sudah mencapai 12 Rombel.
“Kami PGRI Kecamatan Pakuhaji mendorong agar Pemkab Tangerang segera membangun SMP Negeri 4 Pakuhaji. Ini karena sudah ada 3 Kelas dengan jumlah 12 rombel. Kalau rata-rata perkelas 40 siswa berarti sudah 480 siswa, ada kemungkinan 500 siswa,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Rabu (10/1) lalu.
Uci menambahkan, berdasarkan jumlah tersebut, siswa pada SMP Negeri 4 Pakuhaji lebih banyak dibanding siswa SDN Kohod 3. Itu menjadi keluhan pihak SDN Kohod 3. Pasalnya, dari mulai kebersihan sekolah tidak terjaga sampai fasilitas sekolah SDN Kohod 3, banyak yang rusak.
“Kebersihan SDN Kohod 3 jadi tidak terjaga karena dipakainya pagi sore. Kemudian hampir setiap harinya ada saja bangku-bangku yang rusak. Kalau dibiarkan berlarut-larut menumpang di SDN Kohod 3, sarana dan prasarana disana akan rusak,” paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini masih belum ada wacana kapan akan dibangun SMPN 4 Pakuhaji. Soalnya, pihak Pemkab Tangerang belum memberikan jawaban pasti kapan akan di bangun dan keberadaaan lahan sekolah tersebut.
Pasalnya, lahan sebelumnya sudah dibeli PIK 2 untuk kebutuhan pengembangan perusahaan tersebut.
”Kami harap, Pemkab Tangerang bisa segera merespon untuk pembangunan gedung SMPN 4 Pakuhaji. Jangan sampai, kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Kohod terganggu. Sebenarnya juga tidak efektif jika SMP di gabung dengan SD. Karena masalah usia antar siswa juga sudah berbeda,” tutupnya.(ran)