Calon Independen Hanya ‘Boneka’

Calon Independen
Usep Saeful Ahyar, Pengamat politik dari Universitas Serang Raya (Unsera).

Usep menuturkan, munculnya calon independen sebenarnya terjadi dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya sejumlah partai politik yang mengusung satu pasangan calon.

Seperti yang pernah terjadi di Kota Cilegon dan Kota Serang, meski pun pada akhirnya tidak memenangkan kontestasi.

Bacaan Lainnya

“Tapi sebetulnya, kondisi seperti itu menunjukkan kegagalan partai, yang tidak memiliki alternatif. Jadi, partai politik hanya mendukung satu pasangan calon, sehingga tidak ada alternatif lain,” katanya.

Biasanya, kata dia, kemunculan calon independen pada pelimihan kepala daerah memiliki tujuan atau modus beragam. Misalnya, untuk memengaruhi lawan calon, atau sebagai pemecah suara dengan maksud untuk menghindari kotak kosong pada pemilihan umum atau Pilkada.

“Calon independen itu biasanya hanya alternatif, dan modusnya itu untuk memecah suara atau dalam tanda petik hanya sebagai boneka. Jadi, motivasinya macam-macam, bahkan bisa jadi agar tidak melawan kotak kosong,” ujarnya.

Pos terkait