Kasemen Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih ke Warga

Warga Lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen. Kota Serang sedang mengambil air yang disalurkan oleh BPBD Kota Serang, Selasa, (8/8/2023). Foto Dani Mukarom/Banten Ekspres

KOTA SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.

Sumur yang dimiliki oleh warga mayoritas kering.

Bacaan Lainnya

Kondisi ini diperparah dengan minimnya saluran pipa PDAM.

Ketua RT lingkungan Ambon, Marsim menuturkan, ada 100 kepala keluarga di lingkungannya dan hanya ada 10 rumah yang masih teraliri oleh air sumur.

“Kalau sumur hampir rata-rata semuanya puny,a hanya saja sekarang sedang kekeringan, paling hanya barisan ini saja, sepuluh rumah yang masih ada, selebihnya kekeringan,” katanya kepada Banten Ekspres, Selasa (8/8/2023).

Marsim menuturkan, ada satu sumur umum yang kerap digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

“Kalau malam warga ngambil air pake gerobak di sumur sini sampai pagi,” tuturnya.

Ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat menggunakan air isi ulang. Sedangkan untuk memasak, warga menggunakan air sumur umum.

“Kalau minum kan kita pakai air galon isi ulang, kalau buat masak dari sumur sini, pagi sampai sore rame di sini, apalagi kalau malam,” jelasnya.

Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Kota Serang menyalurkan air bersih sebanyak 15 ribu liter menggunakan tiga truk tangki untuk warga di lingkungan Ambon, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

“Total 15 ribu liter tiga truk tangki yang disalurkan. Ada lima titik hari ini mayoritas dan berdasarkan pengalaman semua wilayah Kasemen di Kota Serang yang paling terdampak kekeringan,” kata Kepala BPDB Kota Serang Diat Hermawan.

Berdasarkan laporan BMKG, Diat mengatakan, kondisi kekeringan ini akan berlangsung hingga September 2023.

“Apalagi BMKG menyebut ini El Nino sampai dengan bulan September ini kekeringan. Kalau sebagai tugas dan fungsi BPBD itu tugasnya hal yang darurat, jadi ketika masyarakat butuh air bersih kita ada di situ,” katanya.

Camat Kasemen Kristiyanto mengungkapkan, wilayah di Kasemen yang paling terdampak musim kemarau itu Kampung Ambon dan Masjid Priyayi.

“Sebenernya kalau kekeringannya tidak berkepanjangan, masyarakat masih bisa nyari air bersih. Selama kemarau ini sumur-sumur kering sehingga kebutuhan masyarakat untuk air konsumsi ini agak kesulitan, memang ada sumur warga yang masih berfungsi tapi tidak bisa mencukupi,” ucapnya.

Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi air tanah di Kecamatan Kasemen yang payau dan masih banyak wilayah yang belum teraliri air PDAM.

“Kalau bikin sumur di sini tanpa dikasih garam juga rasanya asin, karena di sini deket laut tidak sampai sekilo. Kampung Ambon ini belum teraliri air PDAM karena memang, mungkin ke depan daerah ini akan ada PDAM,” katanya.

Reporter: Dani Mukarom

Editor: Sutanto Ibnu Omo

Pos terkait